Ketika awan petang mulai menutupi matahari yang sedang tersenyum
Kita berdiri menyaksikan danau yang mulai kering
Hangatnya belaian hati yang tak kan pernah ku rasakan lagi
Apakah awan petang akan selalu menutupi matahari yang sedang tersenyum….
Ketika aku memandang wajah manis itu
Tiba tiba berubah menjadi tangisan yang amat pedih
Cinta ku yang amat besar membuat aku rela melepaskan kebahagian ku demi melihat wajah yang manis itu
Karena aku yakin bahwa awan petang tidak akan selamanya menutupi matahari
Tapi matahari akan menyinari bumi hati ku
Ketika embun pagi mulai membasahi dedaunan
Ketika itu pula air mata mulai membasahi hati…..
Dinginya tetesan embun, perlahan lahan mulai masuk kesanubari
Meskipun, matahari perlahan lahan bersinar
Raga ini tetap terasa dingin
Karena aku tau hangatnya tubuh ini hanyalah di belaian cintaku
Yang kini tak kan pernah ku rasakan kembali …………….
Indahnya, hangatnya belaian cintamu punah lah sudah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar