RESENSI BUKU
1.Identitas Buku
a.Judul buku : Ilmu FAAL Olahraga
b.Pengarang : Prof. H.Y.S Santosa Giriwijoyo dan Dr. Dikdik Zafar Sidik, S.Pd., M.Pd
c.Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA
d.Cetakan : Maret 2013
e.Jumlah halaman : v + 432 halaman
f.ISBN : 978-979-692-114-0
2.Pembuka Resensi
Kegagalan dalam memahami teori-teori ilmu faal olahraga akan menghasilkan konsep- konsep yanng salah yang akan diikuti oleh kesalahan bahkan mungkin kefatalan dalam menerapkannya, yang tentu saja dapat mengundang bahaya. Olehh karena itu, fakta dalam ilmu faal dan teori yang berkembang daripdanya mendapat pemahaman dan penghayatan yang mendalam agar tidak terjadi kesalahan dalam penerapannya.
Sesungguhnya, ilmu faal olahraga adalah dasar ilmu pelatihan, sehingga tanpa pengetahuann ilmu faal olahraga maka pelaksanaan pelatihannya menjadi tidak ilmiah. Setelah membaca buku yang padat oleh penjelasan tentang ilmu faal olahraga ini, diharapkan pembaca atau mahasiswa dapat memahami dan mengerti konsep ilmu faal olahraga yang diperlukan agar dapat menerapkannya secara benar dan baik dalam tugasnya sebagai olahragawan, guru penjaskes, atau sebagai pelatih olahraga prestasi.
3.Jenis Buku
Buku ilmu FAAL Olahraga ini merupakan buku pendidikan yang mengarah pada bidang olahraga pada lingkup olahraga.
4.Keunggulan Isi Buku
Pada buku Ilmu FAAL olahraga ini mempunyai banyak sekali keunggulan dalam isinya, karena isi dari buku ini di lengkapi dengan pertanyaan – pertanyaan atau latihan yang bisa di pergunakkan untuk mengetahui batas kemampuan kita dalam mengerti materi yang ada di dalam buku ini.
5.Kelemahan Isi Buku
Pada dasarnya buku ini hampir tidak mempunyai kelemahan karena juga sudah ada revisi atau perbaikan pada cetakan keduanya, buku ini selain di tunjang dengan materi yang cukup lengap juga di lengkapi pertanyaan – pertanyaan yang membantu pembaca dalam mengetahui seberapa kemampuan pembaca dalam memahami isi buku.
6.Nilai Buku
Hal yang dapat kita petik dalam buku ini adalah ilmu faal olahraga adalah dasar ilmu pelatihan, sehingga tanpa pengetahuann ilmu faal olahraga maka pelaksanaan pelatihannya menjadi tidak ilmiah.
Kesimpulan :
Buku ini adalah buku yang sangat cocok untuk pedoman bagi seorang pelatih atau guru penjas dalam mengkaji di bidang fisiologi sebagai dasar untuk melatih atau mengajar, karena di dalamm buku ini terdapat banyak sekali materi materi yang sangat menunjang pembelajaran itu, antara lain Ilmu FAAL Olahraga, Kesehatan, kebugaran jasmani, olahraga dan olahraga kesehatan, kesehatan ( pendidikan jasmani dan pembelajaran di sekolah ), oksigen air pangan, ergosistema, olahdaya metabolisme, oksigen dan anti oksidan, analisis penampilan olahraga, latihan pendahuluan dan latihan penutup, dasar-dasar fisiologi pelatihan fisik, latihan kondisi fisik, fisiologi molekuler otot, latihan otot, batas kemampuan maksimal, gangguan fungsi otot, aklimatisasi, pembuangan paans tubuh, pemeliharaan homeostatis, fisiologi massage, hydro-Massage air panas dan air dingin, pembelajaran gerak keterampilan, latihan keterampilan teknik dan kelelahan pada olahraga prestasi, kemungkinan perbaikan sistem ventilasi ruangan olahraga tertutup, dopping dan olahraga prestasi, respon fisiologik terhadap latihan fisik, senam aerobik, tata gizi olahraga.
Itu lah sub-sub materi yang dibahas dalam buku ini yang bila pembaca membaca buku ini dapa memahami pentingnya pengetahuan fisiologi dalam mendasari kegiatan pelatihan maupun pembelajaran.
Label
Selasa, 15 September 2015
sinopsis buku ilmu kesehatan olahraga
RESENSI BUKU
1.Identitas Buku
a.Judul buku : Ilmu Kesehatan Olahraga
b.Pengarang : Prof. H.Y.S Santosa Giriwijoyo dan Dr. Dikdik Zafar Sidik, S.Pd., M.Pd
c.Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA
d.Cetakan : oktober 2013
e.Jumlah halaman : v + 451 halaman
f.ISBN : 978-979-692-085-3
2.Pembuka Resensi
Kesibukan “ duniawi “ seringkali menyebabkan orang menjadi kurang gerak, disertai stres yang dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi. Khususnya orang yang tidak melakukan olahraga atau menjalankan pola hidup yang tidak sehat.salah satu cara untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan adalah dengan melakukan olahraga kesehatan. Sehingga orang bukan saja sehat di kala diam ( sehat statis ) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang mendukung aktivitas kehidupannya sehari-hari ( sehat dinamis ).
Buku ini menguraikan secara terperinci tata hubungan antara olahraga dengan kesehatan, cara olahraga untuk kesehatan, berapa berat olahraga ayng harus di lakukan agar menjadi lebih sehat, dan permasalahan penting lainnya yang menyangkut kesehatan. Intinya, buku ini mengarahkan pembaca agar mampu mencapai derajat kesehatan sesuai konsep sehat WHO, yakni sejahtera jasmani, rohani, dan sosial. Bukan hanya bebas dari penyakit, cacat, ataupun kelemahan.
3.Jenis Buku
Buku ilmu Kesehatan Olahraga ini adalah jenis buku pendidikan antara kesehatan dan olahraga.
4.Keunggulan Isi Buku
Untuk orang atau pembaca yang suka mendalami bidang kesehatan melalui olahraga, atau yang ingin mencari tahu bagaimana cara berolahraga kesehatan yang baik dan benar, buku ini mempunyai keunggulan dalam kajian tersebut, karena di dalam buku ini banyak sekali membahas bagaimana cara melakukan olahraga kesehatan yang baik dan benar, olahraga kesehatan bagi anak dan ibu hamil, dll.
5.Kelemahan Isi Buku
Pada dasarnya buku ini hampir tidak mempunyai kelemahan karena juga sudah ada revisi atau perbaikan pada cetakan keduanya, tetapi ada buku ini tidak dilengkapi dengan pertanyaan – pertanyaan yang dapat menguji sejauh mana kemampuan kita dalam memahami materi
6.Nilai Buku
Hal yang dapat kita petik dalam buku ini adalah olahraga itu sangatlah penting dalam kehidupan kita sehari – hari, . Sehingga orang bukan saja sehat di kala diam ( sehat statis ) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang mendukung aktivitas kehidupannya sehari-hari ( sehat dinamis ).
Kesimpulan :
Buku ini sangatlah cocok bagi orang atau pembaca yang ingin tahu bagaimana cara melakukan olahraga agar mendapatkan derajat kesehatan sesui konsep sehat dari WHO. Isi dari buku ini antara lain : kesehatan olahraga ( sport medicine ), pembinaan mutu sumber daya manusia, manfaat dan mudarat olahraga, olahraga kesehatan, olahraga kesehatan tenaga dalam seni pernapasan satria nusantara, kelelahan dan overtraining, olahraga pada anak, cedera olahraga, kondisi herediter dan cedera olahraga pada anak, penyakit kronis, penyakit akut, dan kegiatan olahraga pada anak, penilaian kesehatan prapartisipasi ( PKPP )dan keamanan olahraga pada anak, fisiologi reproduksi pada wanita, wanita dan olahraga,olahraga dan kehamilan, olahraga kesehatan dan kebugaran jasmani, olahraga air, stres lingkuungan, cedera kepala dan leher, nutrisi dan sumber energi, tata gizi olahraga, puasa dan olahraga kesehatan, asma dan olahraga.
Itulah sub-sub materi yang ada di buku ini yang akan membuat pembacanya memahami kesehatan olahraga dan mampu meningkatkan derajat kesehatan sesuai dengan konsep kesehatan WHO.
1.Identitas Buku
a.Judul buku : Ilmu Kesehatan Olahraga
b.Pengarang : Prof. H.Y.S Santosa Giriwijoyo dan Dr. Dikdik Zafar Sidik, S.Pd., M.Pd
c.Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA
d.Cetakan : oktober 2013
e.Jumlah halaman : v + 451 halaman
f.ISBN : 978-979-692-085-3
2.Pembuka Resensi
Kesibukan “ duniawi “ seringkali menyebabkan orang menjadi kurang gerak, disertai stres yang dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi. Khususnya orang yang tidak melakukan olahraga atau menjalankan pola hidup yang tidak sehat.salah satu cara untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan adalah dengan melakukan olahraga kesehatan. Sehingga orang bukan saja sehat di kala diam ( sehat statis ) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang mendukung aktivitas kehidupannya sehari-hari ( sehat dinamis ).
Buku ini menguraikan secara terperinci tata hubungan antara olahraga dengan kesehatan, cara olahraga untuk kesehatan, berapa berat olahraga ayng harus di lakukan agar menjadi lebih sehat, dan permasalahan penting lainnya yang menyangkut kesehatan. Intinya, buku ini mengarahkan pembaca agar mampu mencapai derajat kesehatan sesuai konsep sehat WHO, yakni sejahtera jasmani, rohani, dan sosial. Bukan hanya bebas dari penyakit, cacat, ataupun kelemahan.
3.Jenis Buku
Buku ilmu Kesehatan Olahraga ini adalah jenis buku pendidikan antara kesehatan dan olahraga.
4.Keunggulan Isi Buku
Untuk orang atau pembaca yang suka mendalami bidang kesehatan melalui olahraga, atau yang ingin mencari tahu bagaimana cara berolahraga kesehatan yang baik dan benar, buku ini mempunyai keunggulan dalam kajian tersebut, karena di dalam buku ini banyak sekali membahas bagaimana cara melakukan olahraga kesehatan yang baik dan benar, olahraga kesehatan bagi anak dan ibu hamil, dll.
5.Kelemahan Isi Buku
Pada dasarnya buku ini hampir tidak mempunyai kelemahan karena juga sudah ada revisi atau perbaikan pada cetakan keduanya, tetapi ada buku ini tidak dilengkapi dengan pertanyaan – pertanyaan yang dapat menguji sejauh mana kemampuan kita dalam memahami materi
6.Nilai Buku
Hal yang dapat kita petik dalam buku ini adalah olahraga itu sangatlah penting dalam kehidupan kita sehari – hari, . Sehingga orang bukan saja sehat di kala diam ( sehat statis ) tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang mendukung aktivitas kehidupannya sehari-hari ( sehat dinamis ).
Kesimpulan :
Buku ini sangatlah cocok bagi orang atau pembaca yang ingin tahu bagaimana cara melakukan olahraga agar mendapatkan derajat kesehatan sesui konsep sehat dari WHO. Isi dari buku ini antara lain : kesehatan olahraga ( sport medicine ), pembinaan mutu sumber daya manusia, manfaat dan mudarat olahraga, olahraga kesehatan, olahraga kesehatan tenaga dalam seni pernapasan satria nusantara, kelelahan dan overtraining, olahraga pada anak, cedera olahraga, kondisi herediter dan cedera olahraga pada anak, penyakit kronis, penyakit akut, dan kegiatan olahraga pada anak, penilaian kesehatan prapartisipasi ( PKPP )dan keamanan olahraga pada anak, fisiologi reproduksi pada wanita, wanita dan olahraga,olahraga dan kehamilan, olahraga kesehatan dan kebugaran jasmani, olahraga air, stres lingkuungan, cedera kepala dan leher, nutrisi dan sumber energi, tata gizi olahraga, puasa dan olahraga kesehatan, asma dan olahraga.
Itulah sub-sub materi yang ada di buku ini yang akan membuat pembacanya memahami kesehatan olahraga dan mampu meningkatkan derajat kesehatan sesuai dengan konsep kesehatan WHO.
Selasa, 01 September 2015
sepak takraw
SEPAK TAKRAW
1. PENGERTIAN SEPAK TAKRAW
Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand.
Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melayu ((634-713)) dan dikenal sebagai Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran.
Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477), seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karana membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudiannya diangkat menjadi Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.
Arti sepak sila dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tendangan dengan kaki sebelah dalam. Sepak sila adalah teknik menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam. Sepak sila digunakan untuk menerima dan menimang/menguasai bola, mengumpan antara bola danmenyelamatkan serangan lawan
Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut sipa, di Burma chinlone, di Laos maradong, dan di Thailand takraw.
Peraturannya sama dengan bola voli dengan perbedaan:
1. pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan
2. pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut
3. posisi pemain bertahan tidak diputar
Olahraga sepak takraw merupakan olahraga yang lebikh cenderung menggunakan sistem energi anaerobik, karena pada olahraga ini memerlukan intensitas tinggi dalam waktu singkat contohnya pada saat melakukan, samhs berputar, berlali menjangkau bola, servis dan menendang.
Sepaktakraw sebagai permainan beregu yang terdidri dari tiga orang setiap regu itu merupakan permainan yang sederhana. Sarana dan prasarananya sangat sederhana dan murah. Perlengkapan permainan serba murah tidak memerlukan imporan, dapat dimainkan oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga permainan ini merupakan permainan rakyat.
Untuk berolahraga sepaktakraw diperlukan pembinaan fisik secara umum berkenaan dengan kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan dan kelentukan. Secara khusus kondisi fisik meliputi stamina, daya ledak, reaksi, koordinasi, ketepatan dan keseimbangan. Untuk bermain sepaktakraw memerlukan kondisi tubuh dan kondisi fisik yang prima. Oleh sebab itu perlu beberapa kemampuan tersebut dilatih agar mendapatkan kondisi puncak sehinggah dapat mencapai prestasi maksimal. Dengan refleksi sepaksila dalam permainan sepak raga yang kemudian menjadi unsur yang sangat penting dalam permainan sepaktakraw. Komponen fisiknya yaitu daya ledak tungkai, kelincahan, kelentukan dan koordinasi mata-kaki merupakan faktor penunjang dalam olahraga sepaktakraw, sebab pada saat melakukan pergerakan tersebut togok akan terbebani setiap menjangkau gerakan servis, sepaksila, dan smash. Disamping itu daya ledak tungkai berperan untuk menahan gerakan yang dilakukan dimana disaat gerakan dilakukan salah satu kaki akan menopang untuk menjaga agar gerakan yang dilakukan menjadi efesien. Namun semua itu dapat terlaksana dengan baik dan optimal bila ditunjang daya ledak tungkai sebagai dasar dari komponen fisik. Komponen fisik tersebut sangat dibutuhkan pada waktu melakukan smash terhadap permainan permainan sepaktakraw karena smash merupakan suatu gerakan yang cepat dan tepat agar bola yang dismash terarah dan tajam kesasaran.
Pola Latihan
Semua kegiatan tersebut membutuhkan tenaga, kecepatan dan kelenturan yang sangat bagus. Maka sistim pelatihan olahraga ini lebih difokoska pada gerakan-gerakan yang cepat dan bertenaga, seperti:
1. Melatih gerakan cepat, seperti :
• Lari sprint(melatih kecepatan dan power otot)
• Latihan gerakan samba dan zig-zak (melatih kelentukan, dan kelincahan)
2. Gerakan yang melatih kekuatan otot
• Sepring ( melatih kemampuan untuk melompat tinggi)
• lompat-lompat(lompat dengan satu kaki dan lompat dengan dua kaki)
3. . Gerakan kelenturan
• Split (melatih kelentukan pada bagian kaki)
• Cium lutut(melatih kelentukan pada punggung)
Efek terhadap otot
pada jenis latihan ini lebih menekankan kecepatan, kekuatan dan kelincahan, yang dominan dimiliki oleh otot putih, sehingga:
a. Otot menjadi lebih besar
b. Kekuatan otot lebih meningkat
c. Glycogenya meningkat
d. Namun menjadi cepat lelah, dan mudah terjadi kram otot.
Penanganan Kelelahan
Pada olahraga sepak takraw atlit sangat dituntu untuk dapat melompat tinggi agar bisa mencetak scoor dengan cara smahs. Namun tak mudah untuk melakukan hal tersebut sehingga perlu latihan dan tenaga yang sangat besar untuk bisa melakukan smahs. Sehingga tak ayal atlit mengalami kelelahan saat bertanding. Tapi hal tersebut akan sangat sebentar karena dengan tubuh yang sudah terlatiah , hanya dengan mengambil nafas dan mengistirahatkan tubuh sekian detik, asam laktat akan cepat dipecah kembali.
2. ANALISA JENIS GERAKAN PADA SEPAK TAKRAW
Analisis gerakan sepak sila pada olahraga sepak takraw, dimana gerakan dengan kaki membentuk huruf T, yang digunakan untuk melakukan gerakan tersebut. Dalam melakukan gerakan sepak sila, tulang-tulang yang menjadi pendukung untuk melakukan gerakan tersebut, yaitu extremitas inferior (anggota tubuh bagian bawah) yang disusun oleh cingulum inferior yang meliputi antara lain:
Os femur Os tarsalia Os patela
Os tibia Os mettatarsalia, dan
Os fibula Os phalangelis
Kedua gelang pinggul kanan dan kiri bertaut dengan os sacrum, diikat oleh ligamentum yang kuat di daerah posterior dan kedua gelang pinggul kanan kiri tersebut di bagian anterior membentuk pelvis.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada rangka anggota badan bawah dapat dibedakan :
• Tulang-tulang gelang pinggul terdapat os pubis, os illium, dan os ischium.
• Tulang-tulang anggota badan bawah yang bebas meliputi os femur, ossa cruis, os pattela, ossa pedis.
2. Gerakan yang terjadi pada otot
Dalam melakukan sepak sila di olahraga sepak takraw, gerakan sepak sila ini harus didukung oleh otot-otot yang bekerja di anggota tubuh bagian bawah yaitu baik tungkai atas dan tungkai bawah. Berikut ini adalah otot-otot yang bekerja dalam kaitannya seseorang melakukan sepak sila dan juga macam-macam gerakan yang terjadi pada articulatio coxae yang merupakan persendian antara femur dengan coxae yang dibentuk oleh acetabullum dengan caput femoris, yaitu sebagai berikut :
Gerakan Antefleksi
Macam-macam otot-otot yang bekerja pada gerakan antefleksi tersebut, antara lain yaitu :
• M. Pectineus
• M. Rectus femoris
• M. Sartorius
• M. Abductor magnus
• M. Adductor longus
• M. Gluteus minimus
• M. Gluteus medius
• M. Tensor fasciae latae
• M. Adductor brevis
• M. Gracillis
Jika antefleksio dari keadaan retrofleksio, maka otot-otot yang bekerja sebagai berikut :
• m. Quadratus femoris & m. Abturator axternus
• m. psoas mayor yang ber origo dicorpora vertebralia lumbalia 1 s/d 4. Ber insertio trochanter minor.
• M. Psoas minor. Yang ber origo di corpus vertebrae thoracalis XII dan lumbalis I. Dan ber insertio di aminentia iliopectinea
• M. Illiacus. Yang ber origo di fossa illiaca. Dan ber insertio di throchanter minor.
• M. Rectus femoris. Ber origo di caput rectum dan caput obliquum, spina illiaca anterior inferior. Ber insertio di pattela.
• M. Sartorius. Ber origo di spina illiaca anterior posterior. Insertio tuberositas tibiae.
• M. Graciallis. Ber origo di ramus inferior ossis pubis. Insertio tuberositas tibiae.
• M. Gluteus medius. Ber origo di linea gluteia anterior. Insertio trochanter mayor.
• M. Gluteus minimus. Ber origo di linea glutea inferior. Insertio trochanter mayor.
• M. Quadratus femoris. Ber origo di tuber ischiudium. Insertio crista intertrochanterrica.
Gerakan Retrofleksio
Macam-macam otot yang bekerja di dalam gerakan retrofleksio, yaitu antara lain :
a. m. gluteus maximus. e. M. biceps femoris
b. m. semi membranomus. f. M. semitendinosus
c. m. gluteus medius g. m. adductor magnus
d. m. kuadratus femoris
• M. gluteus maximus. Ber origo di linea glutea posterior, dataran dorsal os sacrum dan ligamentum sacrotuberosum. Insertion di tuberositas glutea dan fascia latae.
• M. semi membranosus. Ber origo di tuber ischiudium dan insertio condylus medialis tibiae.
Gerakan Abduksio
Macam-macam otot-otot yang bekerja, yaitu antara lain :
a. m. piriformis d. m. gluteus minimus g. m. gluteusmaximus
b. m. rectus femoris e. m. gluteus medius
c. m. Sartorius f. m. tensor fasciae latae
• Gerakan Adduksio (gerakan tungkai atas kembali dekat ke bidang median)
Macam-macam otot yang bekerja :
a. m. Pectineus f. m. Gracillis
b. m. Semimembranosus g. m. semitendinosus
c. m. Psoas mayor h. m. Adductor magnus
d. m adductor brevis i. m. adductor longus
e. m. Gluteus maximus j. m. Illiacus
Gerakan Pada Articulatio Genus
a. Gerakan Flexio
macam-macam otot yang bekerja :
1. m. Popliteus 4. m. Semimembranosus 7. msartorius
2. m. gastrocnemius 5. m. Gracillis
3. m. semitendinosus 6. m. Biceps femoris
m. popliteus. Origo. Condylis lateralis femoris. Insertio linea poplitea
b. Gerakan Extensio
1. m. Tensor fasia latae;
2. m.quadriceps, terdiri dari 4 otot, yaitu:
• m. Rectus femoris
• m. Vastus medialis
• m. Vastus lateralis
• m. Vastus intermedius
ü m. Vastus medialis. Origo. Labium mediale lineae asperac dan proximal sampai basis throchanter minor.
ü M. Vastus lateraslis. Origo. Labium laterale lineae asperac dan proximal sampai basis trochanter mayor.
c. gerakan exoratio (outward rotation)
macam-macam otot-otot yang bekerja adalah:
• M. tensor fasiae latae
• M. gatrocnemius
• M. biceps femoris
d. gerakan endorotatio
macam-macam otot-otot yang bekerja adalah:
• M. Gracillis
• M. sartorius
• M. semitendinosus
• M. semimembranosus
Gerakan Pada Kaki
Hubungan tungkai bawah dengan kaki dibentuk oleh articulatio talocruralis. Pada articulatio ini gerakan yang terjadi berupa fleksi plantar ( yang sebenarnya gerakan fleksi ) dan fleksi dorsal ( yang sebenarnya gerakan extensi ).
Articulatio talocruralis terjadi oleh karena ligamentum tibiofibularis yang bersifat elastis. Ligamentum yang memperkuat persendian talocruralis ini adalah disebelah medial ligamentum: 1) calceneotibiali; 2) talotibiale posterius; 3) tibionaviculare; 4) talotibiale anterius; sedangkan yang berada di lateral adalah ligamentum: a) talofibulare postrius; b) calcaneofibulare.
Gerakan pada persendian Talocruralis
a. Gerakan fleksi
macam-macam otot yang bekerja adalah:
• M. gastrocnemius
• M. flexor digitorum longus
• M poronaes longus
• M. fleksor hallucis longus
• M tibialis posterius
• M poroneus brevis
soleus. Origo. Capitulum fibulae, corpus fibulae, lengkung urat capitulumfibulae dan linea poplitea. Insertio: tuber calcanea
m. soleus dengan m. gastrocnemius disebut juga dengan m. triceps curae
m. fleksor hallucis longus. Origo. 2/3 bagian distale fibulae dataran medial. Insertio. Tendonny melalui malleolus medialis disebelah dorsal untuk menuju phalanx terakhir dari jari 1.
m. poroneus longus. Origo. Capitulum fibulae bagian proximal tepi dorsal. Insertio. Tendonnya, mallioli ke distal, kemudian bergerak ke telapak kaki.
m. poroneus brevis. Origo. Caput fibulae dataran lateral. Insertio. Tendonnya melalui malleolis lateralis kemudian pergi ke distal untuk melekat pada tuberositas ossis mettatarsal.
b. gerakan extensio ( dorsi fleksi )
macam-macam otot yang bekerja adalah:
• M. exttensor hallucis longgus;
Origo. Dataran mediale corpus fibulae 2/3 bagian distal. Insertio. Tendonnya pergi ke dorsum pedis untuk melekat pada phalanx I dan 2 dari jari 1.
• M. extensor digitorum longus
Origo. Epycondilus laterale tibiae, capitulum fibulae dataran ventral, corus fibule dataran ventral 2/3 bagian prximal. Insertio. Tendonnya pergi ke dorsum pedis.
• M. tibialis anterior
3. Bentuk Anatomi yang sesuai Pergerakan yang terjadi
Melihat bentuk anatomi pada tungkai bawah, maka pergerakan yang sesuai untuk melakukan gerakan sepak sila yaitu sebagai berikut:
a. pada articualatio coxae : gerakan abduksi tungkai atas; gerakan adduksi.
b. pada articulatio genus : gerakan fleksi, axtensi, xorotasi, dan endorotasi
c. pada pergelangan kaki : pada talocruralis, gerakan yang terjadi yaitu gerakan fleksi ( fleksi plantar ), dan dorsi fleksi
Cara Melatih Berdasarkan Bentuk Anatomi
Dari analisis gerakan di atas, maka kita dapat mengetahui dan bagaimana cara memberikan latihan yang cocok untuk gerakan sepak sila tersebut. Tentunya gerakan ini berdasarkan atas analisa mengenai alat gerak aktif seperti otot-otot yang digunakan, ligament yang menjadi pendukung dan tulang-tulang yang menjadi alat gerak pasif tersebut.
Latihan yang dilakukan berdasarkan bagian tubuh mana yang sering digunakan dalam melakukan sepak sila yaitu bagian tubuh bagian bawah ( tungkai bawah ), adalah sebagai berikut:
• Posisi duduk
• Kedua kaki merapat, cium lutut kedua kaki tersebut.
• Kaki kanan lurus, yang kiri dittekuk keluar dengan sudut 30 derajat. Dan kemudian cium lutu kaki kanan, setelah itu cium lutut kaki kiri. Begitu sebaliknya dengan kaki kiri apabila diluruskan.
• Kedua kaki mengkangkang. Julurkan kedua tangan ke depan.
• Kedua kaki mengkangkang. Cium kaki kanan.
• Kedua kaki mengkangkang. Cium kaki kiri.
• Kaki kanan ditekuk ke dalam, dan kaki kiri tetap lurus. Begitu sebaliknya.
• Posisi Berdiri
• Kedua kaki merapat, kemudian badan di bongkokkan dengan diikuti mencium lutut.
• Kedua kaki membuka, cium kaki kanan dan kemudian kaki kiri.
• Kaki kanan disilangkan di depan kaki kiri, dan cium lutut kaki kanan tersebut. Begitu sebaliknya.
• Kaki kiri lurus, digunakan sebagai penopang badan. Kemudian kaki kanan diangkat dengan ditekuk dibntu dengan kedua tangan sebagai penahan. sebaliknya
• Kaki kiri lurus, pegang ujung kaki kanan, kemudian tarik ke atas. Sebaliknya.
RUJUKAN
sepak takraw. https://jejaka32.wordpress.com. Di akses tanggal 30 Agustus 15
2013/07.analisis olahraga sepak takraw. http://oalahraga.blogspot.com. Di akses tanggal 30 agustus 2015
sepak takraw. https://id.wikipedia.org. Di akses tanggal 30 agusutus 2015
Hudain, adnan muhammad, juli-desember 2012. analisis komponen fisik dan struktur tubuh dengan kemampuan sepaksila pada permainan sepaktakraw mahasiswa bkmf sepaktakraw fik unm.ilara.volume 03, no 02, http://digilib.unm.ac.id/files/disk1/9/universitas%20negeri%20makassar-digilib-unm-muhammadad-446-1-1.adnan-k.pdf. Di akses tanggal 30 agustus 2015
1. PENGERTIAN SEPAK TAKRAW
Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand.
Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melayu ((634-713)) dan dikenal sebagai Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran.
Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477), seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karana membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudiannya diangkat menjadi Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.
Arti sepak sila dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah tendangan dengan kaki sebelah dalam. Sepak sila adalah teknik menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam. Sepak sila digunakan untuk menerima dan menimang/menguasai bola, mengumpan antara bola danmenyelamatkan serangan lawan
Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut sipa, di Burma chinlone, di Laos maradong, dan di Thailand takraw.
Peraturannya sama dengan bola voli dengan perbedaan:
1. pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan
2. pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut
3. posisi pemain bertahan tidak diputar
Olahraga sepak takraw merupakan olahraga yang lebikh cenderung menggunakan sistem energi anaerobik, karena pada olahraga ini memerlukan intensitas tinggi dalam waktu singkat contohnya pada saat melakukan, samhs berputar, berlali menjangkau bola, servis dan menendang.
Sepaktakraw sebagai permainan beregu yang terdidri dari tiga orang setiap regu itu merupakan permainan yang sederhana. Sarana dan prasarananya sangat sederhana dan murah. Perlengkapan permainan serba murah tidak memerlukan imporan, dapat dimainkan oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga permainan ini merupakan permainan rakyat.
Untuk berolahraga sepaktakraw diperlukan pembinaan fisik secara umum berkenaan dengan kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan dan kelentukan. Secara khusus kondisi fisik meliputi stamina, daya ledak, reaksi, koordinasi, ketepatan dan keseimbangan. Untuk bermain sepaktakraw memerlukan kondisi tubuh dan kondisi fisik yang prima. Oleh sebab itu perlu beberapa kemampuan tersebut dilatih agar mendapatkan kondisi puncak sehinggah dapat mencapai prestasi maksimal. Dengan refleksi sepaksila dalam permainan sepak raga yang kemudian menjadi unsur yang sangat penting dalam permainan sepaktakraw. Komponen fisiknya yaitu daya ledak tungkai, kelincahan, kelentukan dan koordinasi mata-kaki merupakan faktor penunjang dalam olahraga sepaktakraw, sebab pada saat melakukan pergerakan tersebut togok akan terbebani setiap menjangkau gerakan servis, sepaksila, dan smash. Disamping itu daya ledak tungkai berperan untuk menahan gerakan yang dilakukan dimana disaat gerakan dilakukan salah satu kaki akan menopang untuk menjaga agar gerakan yang dilakukan menjadi efesien. Namun semua itu dapat terlaksana dengan baik dan optimal bila ditunjang daya ledak tungkai sebagai dasar dari komponen fisik. Komponen fisik tersebut sangat dibutuhkan pada waktu melakukan smash terhadap permainan permainan sepaktakraw karena smash merupakan suatu gerakan yang cepat dan tepat agar bola yang dismash terarah dan tajam kesasaran.
Pola Latihan
Semua kegiatan tersebut membutuhkan tenaga, kecepatan dan kelenturan yang sangat bagus. Maka sistim pelatihan olahraga ini lebih difokoska pada gerakan-gerakan yang cepat dan bertenaga, seperti:
1. Melatih gerakan cepat, seperti :
• Lari sprint(melatih kecepatan dan power otot)
• Latihan gerakan samba dan zig-zak (melatih kelentukan, dan kelincahan)
2. Gerakan yang melatih kekuatan otot
• Sepring ( melatih kemampuan untuk melompat tinggi)
• lompat-lompat(lompat dengan satu kaki dan lompat dengan dua kaki)
3. . Gerakan kelenturan
• Split (melatih kelentukan pada bagian kaki)
• Cium lutut(melatih kelentukan pada punggung)
Efek terhadap otot
pada jenis latihan ini lebih menekankan kecepatan, kekuatan dan kelincahan, yang dominan dimiliki oleh otot putih, sehingga:
a. Otot menjadi lebih besar
b. Kekuatan otot lebih meningkat
c. Glycogenya meningkat
d. Namun menjadi cepat lelah, dan mudah terjadi kram otot.
Penanganan Kelelahan
Pada olahraga sepak takraw atlit sangat dituntu untuk dapat melompat tinggi agar bisa mencetak scoor dengan cara smahs. Namun tak mudah untuk melakukan hal tersebut sehingga perlu latihan dan tenaga yang sangat besar untuk bisa melakukan smahs. Sehingga tak ayal atlit mengalami kelelahan saat bertanding. Tapi hal tersebut akan sangat sebentar karena dengan tubuh yang sudah terlatiah , hanya dengan mengambil nafas dan mengistirahatkan tubuh sekian detik, asam laktat akan cepat dipecah kembali.
2. ANALISA JENIS GERAKAN PADA SEPAK TAKRAW
Analisis gerakan sepak sila pada olahraga sepak takraw, dimana gerakan dengan kaki membentuk huruf T, yang digunakan untuk melakukan gerakan tersebut. Dalam melakukan gerakan sepak sila, tulang-tulang yang menjadi pendukung untuk melakukan gerakan tersebut, yaitu extremitas inferior (anggota tubuh bagian bawah) yang disusun oleh cingulum inferior yang meliputi antara lain:
Os femur Os tarsalia Os patela
Os tibia Os mettatarsalia, dan
Os fibula Os phalangelis
Kedua gelang pinggul kanan dan kiri bertaut dengan os sacrum, diikat oleh ligamentum yang kuat di daerah posterior dan kedua gelang pinggul kanan kiri tersebut di bagian anterior membentuk pelvis.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada rangka anggota badan bawah dapat dibedakan :
• Tulang-tulang gelang pinggul terdapat os pubis, os illium, dan os ischium.
• Tulang-tulang anggota badan bawah yang bebas meliputi os femur, ossa cruis, os pattela, ossa pedis.
2. Gerakan yang terjadi pada otot
Dalam melakukan sepak sila di olahraga sepak takraw, gerakan sepak sila ini harus didukung oleh otot-otot yang bekerja di anggota tubuh bagian bawah yaitu baik tungkai atas dan tungkai bawah. Berikut ini adalah otot-otot yang bekerja dalam kaitannya seseorang melakukan sepak sila dan juga macam-macam gerakan yang terjadi pada articulatio coxae yang merupakan persendian antara femur dengan coxae yang dibentuk oleh acetabullum dengan caput femoris, yaitu sebagai berikut :
Gerakan Antefleksi
Macam-macam otot-otot yang bekerja pada gerakan antefleksi tersebut, antara lain yaitu :
• M. Pectineus
• M. Rectus femoris
• M. Sartorius
• M. Abductor magnus
• M. Adductor longus
• M. Gluteus minimus
• M. Gluteus medius
• M. Tensor fasciae latae
• M. Adductor brevis
• M. Gracillis
Jika antefleksio dari keadaan retrofleksio, maka otot-otot yang bekerja sebagai berikut :
• m. Quadratus femoris & m. Abturator axternus
• m. psoas mayor yang ber origo dicorpora vertebralia lumbalia 1 s/d 4. Ber insertio trochanter minor.
• M. Psoas minor. Yang ber origo di corpus vertebrae thoracalis XII dan lumbalis I. Dan ber insertio di aminentia iliopectinea
• M. Illiacus. Yang ber origo di fossa illiaca. Dan ber insertio di throchanter minor.
• M. Rectus femoris. Ber origo di caput rectum dan caput obliquum, spina illiaca anterior inferior. Ber insertio di pattela.
• M. Sartorius. Ber origo di spina illiaca anterior posterior. Insertio tuberositas tibiae.
• M. Graciallis. Ber origo di ramus inferior ossis pubis. Insertio tuberositas tibiae.
• M. Gluteus medius. Ber origo di linea gluteia anterior. Insertio trochanter mayor.
• M. Gluteus minimus. Ber origo di linea glutea inferior. Insertio trochanter mayor.
• M. Quadratus femoris. Ber origo di tuber ischiudium. Insertio crista intertrochanterrica.
Gerakan Retrofleksio
Macam-macam otot yang bekerja di dalam gerakan retrofleksio, yaitu antara lain :
a. m. gluteus maximus. e. M. biceps femoris
b. m. semi membranomus. f. M. semitendinosus
c. m. gluteus medius g. m. adductor magnus
d. m. kuadratus femoris
• M. gluteus maximus. Ber origo di linea glutea posterior, dataran dorsal os sacrum dan ligamentum sacrotuberosum. Insertion di tuberositas glutea dan fascia latae.
• M. semi membranosus. Ber origo di tuber ischiudium dan insertio condylus medialis tibiae.
Gerakan Abduksio
Macam-macam otot-otot yang bekerja, yaitu antara lain :
a. m. piriformis d. m. gluteus minimus g. m. gluteusmaximus
b. m. rectus femoris e. m. gluteus medius
c. m. Sartorius f. m. tensor fasciae latae
• Gerakan Adduksio (gerakan tungkai atas kembali dekat ke bidang median)
Macam-macam otot yang bekerja :
a. m. Pectineus f. m. Gracillis
b. m. Semimembranosus g. m. semitendinosus
c. m. Psoas mayor h. m. Adductor magnus
d. m adductor brevis i. m. adductor longus
e. m. Gluteus maximus j. m. Illiacus
Gerakan Pada Articulatio Genus
a. Gerakan Flexio
macam-macam otot yang bekerja :
1. m. Popliteus 4. m. Semimembranosus 7. msartorius
2. m. gastrocnemius 5. m. Gracillis
3. m. semitendinosus 6. m. Biceps femoris
m. popliteus. Origo. Condylis lateralis femoris. Insertio linea poplitea
b. Gerakan Extensio
1. m. Tensor fasia latae;
2. m.quadriceps, terdiri dari 4 otot, yaitu:
• m. Rectus femoris
• m. Vastus medialis
• m. Vastus lateralis
• m. Vastus intermedius
ü m. Vastus medialis. Origo. Labium mediale lineae asperac dan proximal sampai basis throchanter minor.
ü M. Vastus lateraslis. Origo. Labium laterale lineae asperac dan proximal sampai basis trochanter mayor.
c. gerakan exoratio (outward rotation)
macam-macam otot-otot yang bekerja adalah:
• M. tensor fasiae latae
• M. gatrocnemius
• M. biceps femoris
d. gerakan endorotatio
macam-macam otot-otot yang bekerja adalah:
• M. Gracillis
• M. sartorius
• M. semitendinosus
• M. semimembranosus
Gerakan Pada Kaki
Hubungan tungkai bawah dengan kaki dibentuk oleh articulatio talocruralis. Pada articulatio ini gerakan yang terjadi berupa fleksi plantar ( yang sebenarnya gerakan fleksi ) dan fleksi dorsal ( yang sebenarnya gerakan extensi ).
Articulatio talocruralis terjadi oleh karena ligamentum tibiofibularis yang bersifat elastis. Ligamentum yang memperkuat persendian talocruralis ini adalah disebelah medial ligamentum: 1) calceneotibiali; 2) talotibiale posterius; 3) tibionaviculare; 4) talotibiale anterius; sedangkan yang berada di lateral adalah ligamentum: a) talofibulare postrius; b) calcaneofibulare.
Gerakan pada persendian Talocruralis
a. Gerakan fleksi
macam-macam otot yang bekerja adalah:
• M. gastrocnemius
• M. flexor digitorum longus
• M poronaes longus
• M. fleksor hallucis longus
• M tibialis posterius
• M poroneus brevis
soleus. Origo. Capitulum fibulae, corpus fibulae, lengkung urat capitulumfibulae dan linea poplitea. Insertio: tuber calcanea
m. soleus dengan m. gastrocnemius disebut juga dengan m. triceps curae
m. fleksor hallucis longus. Origo. 2/3 bagian distale fibulae dataran medial. Insertio. Tendonny melalui malleolus medialis disebelah dorsal untuk menuju phalanx terakhir dari jari 1.
m. poroneus longus. Origo. Capitulum fibulae bagian proximal tepi dorsal. Insertio. Tendonnya, mallioli ke distal, kemudian bergerak ke telapak kaki.
m. poroneus brevis. Origo. Caput fibulae dataran lateral. Insertio. Tendonnya melalui malleolis lateralis kemudian pergi ke distal untuk melekat pada tuberositas ossis mettatarsal.
b. gerakan extensio ( dorsi fleksi )
macam-macam otot yang bekerja adalah:
• M. exttensor hallucis longgus;
Origo. Dataran mediale corpus fibulae 2/3 bagian distal. Insertio. Tendonnya pergi ke dorsum pedis untuk melekat pada phalanx I dan 2 dari jari 1.
• M. extensor digitorum longus
Origo. Epycondilus laterale tibiae, capitulum fibulae dataran ventral, corus fibule dataran ventral 2/3 bagian prximal. Insertio. Tendonnya pergi ke dorsum pedis.
• M. tibialis anterior
3. Bentuk Anatomi yang sesuai Pergerakan yang terjadi
Melihat bentuk anatomi pada tungkai bawah, maka pergerakan yang sesuai untuk melakukan gerakan sepak sila yaitu sebagai berikut:
a. pada articualatio coxae : gerakan abduksi tungkai atas; gerakan adduksi.
b. pada articulatio genus : gerakan fleksi, axtensi, xorotasi, dan endorotasi
c. pada pergelangan kaki : pada talocruralis, gerakan yang terjadi yaitu gerakan fleksi ( fleksi plantar ), dan dorsi fleksi
Cara Melatih Berdasarkan Bentuk Anatomi
Dari analisis gerakan di atas, maka kita dapat mengetahui dan bagaimana cara memberikan latihan yang cocok untuk gerakan sepak sila tersebut. Tentunya gerakan ini berdasarkan atas analisa mengenai alat gerak aktif seperti otot-otot yang digunakan, ligament yang menjadi pendukung dan tulang-tulang yang menjadi alat gerak pasif tersebut.
Latihan yang dilakukan berdasarkan bagian tubuh mana yang sering digunakan dalam melakukan sepak sila yaitu bagian tubuh bagian bawah ( tungkai bawah ), adalah sebagai berikut:
• Posisi duduk
• Kedua kaki merapat, cium lutut kedua kaki tersebut.
• Kaki kanan lurus, yang kiri dittekuk keluar dengan sudut 30 derajat. Dan kemudian cium lutu kaki kanan, setelah itu cium lutut kaki kiri. Begitu sebaliknya dengan kaki kiri apabila diluruskan.
• Kedua kaki mengkangkang. Julurkan kedua tangan ke depan.
• Kedua kaki mengkangkang. Cium kaki kanan.
• Kedua kaki mengkangkang. Cium kaki kiri.
• Kaki kanan ditekuk ke dalam, dan kaki kiri tetap lurus. Begitu sebaliknya.
• Posisi Berdiri
• Kedua kaki merapat, kemudian badan di bongkokkan dengan diikuti mencium lutut.
• Kedua kaki membuka, cium kaki kanan dan kemudian kaki kiri.
• Kaki kanan disilangkan di depan kaki kiri, dan cium lutut kaki kanan tersebut. Begitu sebaliknya.
• Kaki kiri lurus, digunakan sebagai penopang badan. Kemudian kaki kanan diangkat dengan ditekuk dibntu dengan kedua tangan sebagai penahan. sebaliknya
• Kaki kiri lurus, pegang ujung kaki kanan, kemudian tarik ke atas. Sebaliknya.
RUJUKAN
sepak takraw. https://jejaka32.wordpress.com. Di akses tanggal 30 Agustus 15
2013/07.analisis olahraga sepak takraw. http://oalahraga.blogspot.com. Di akses tanggal 30 agustus 2015
sepak takraw. https://id.wikipedia.org. Di akses tanggal 30 agusutus 2015
Hudain, adnan muhammad, juli-desember 2012. analisis komponen fisik dan struktur tubuh dengan kemampuan sepaksila pada permainan sepaktakraw mahasiswa bkmf sepaktakraw fik unm.ilara.volume 03, no 02, http://digilib.unm.ac.id/files/disk1/9/universitas%20negeri%20makassar-digilib-unm-muhammadad-446-1-1.adnan-k.pdf. Di akses tanggal 30 agustus 2015
Langganan:
Postingan (Atom)